8 Pengaruh Hubungan Percintaan Pada Kesehatan

Posted by Unknown on Thursday 3 October 2013

Hubungan percintaan tidak hanya bisa membuat seseorang senang dan berbunga-bunga, tetapi juga bisa mempengaruhi kesehatan seseorang.

Banyak faktor yang bisa mempengaruhi kesehatan mulai dari membuat gemuk hingga gangguan tidur.

Anda pasti pernah dengar bahwa orang yang bertambah gemuk dalam satu hubungan, artinya dia bahagia.

Ternyata tidak selamanya pernyataan itu benar. Tidak hanya itu, hubungan dengan pasangan bisa mempengaruhi kesehatan yang lain.


Berikut 8 Pengaruh Hubungan Percintaan terhadap Kesehatan.


1. Berat bertambah

Secara umum orang percaya bahwa orang yang gemuk setelah menikah ataupun menjalin hubungan, itu dikarenakan seseorang itu merasa bahagia. Padahal sebenarnya tidak lho.

"Pasangan yang sehat dapat saling memotivasi satu sama lain untuk tetap sehat. Mereka akan pergi ke gym bersama-sama, menetapkan tujuan, dan merasa bertanggung jawab satu sama lainnya," kata psikolog, Maryann Troiani, PhD, seperti dilansir laman Health, Rabu (2/10).

Menurutnya, ketidakpuasan pada satu hubungan bisa mengarahkan pada pasif-agresif perilaku makan dan masalah tidur.

"Jika satu pasangan beratnya bertambah, itu bisa menjadi tanda adanya konflik," katanya lebih lanjut..

2. Tingkat stres

Pada satu penelitian yang dipublikasikan di tahun 2009 pada The Journal of sexual Medicine, menemukan bahwa seseorang yang lebih sering melakukan hubungan seks akan lebih sehat secara mental dan lebih mungkin melaporkan kepuasan dengan hubungann dan hidupnya secara keseluruhan.

3. Hormon merasa baik

Seks bukanlah satu-satunya tipe kontak fisik yang bisa menurunkan tingkat stres dan meningkatkan kesehatan. Pada tahun 2004 penelitian yang dilakukan pada 38 pasangan, di University of North Carolina menemukan bahwa pria dan wanita memiliki tingkat oksitosin, setelah berpelukan. Wanita juga memiliki tekanan darah rendah setelah berpelukan, dan tingkat stres hormon kortisol menurun.

4. Masalah tidur

Tidur di sebelah orang yang anda sayangi dan percayai bisa membantu anda menjadi tenang. Namun hal ini bisa jadi pengecualian jika teman tidur anda mengorok. Selain itu, orang juga akan lebih mungkin mengalami kelelahan seharian dan gelisah saat tidur, jika pasangannya insomnia.

Hubungan juga bisa mengganggu tidur secara tidak langsung jika ada ketidakamanan dalam hubungan atau ada konflik.

5. Kecemasan

Kesulitan dalam satu hubungan bisa membuat seseorang merasakan kecemasan. Beberapa penelitian telah menemukan kaitan antara masalah hubungan dan peningkatan risiko diagnosis seperti gangguan kecemasan umum dan kecemasan sosial.

6. Depresi

Depresi dan kecemasan sering kali datang bersamaan, jadi masuk akal jika sebuah hubungan bisa membuat depresi cara sama yang kompleks. Ini berita JPNN. Pada lain sisi, beberapa penelitian telah menemukan bahwa hubungan jangka panjang bisa menghilangkan gejala ini dengan orang yang memiliki sejarah depresi.

7. Tekanan darah

Seseorang yang diet, kebiasaan olahraga, dan tingkat stres bisa mempengaruhi tekanan darah. Jadi tidak mengejutkan jika status hubungan anda bisa mempengaruhinya.

Penelitian yang dilakukan para peneliti di Bringham Young University menemukan bahwa orang yang bahagia dalam pernikahannya cenderung mengidap tekanan darah rendah dibanding dengan yang tidak.

8. Bertahan melawan kanker

Tidak hanya menyebabkan beberapa penyakit, atau membuat bahagia. Jika ada salah satu pasangan yang mengidap kanker, dan yang lainnya selalu ada dan mendukung, orang tersebut akan cenderung dapat lebih bertahan dibanding yang lainnya.

Dalam satu penelitian, pernikahan yang saling mendukung telah menunjukkan dapat meningkatkan jumlah kelangsungan hidup pada orang yang mengidap kanker. Sebaliknya seseorang yang berpisah dengan pasangannya tidak bisa bertahan, dengan hanya 37 persen yang bisa bertahan.

sumber:
jpnn.com

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment