Waspadai Keputihan Indikasi Kanker

Posted by Unknown on Thursday, 13 October 2011

Pada masa tertentu, keputihan pada wanita memang bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Namun, ada juga jenis keputihan yang ternyata berbahaya, bahkan bisa jadi merupakan indikator awal kanker serviks.

Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya keputihan pada seorang wanita.
Masalah keputihan sering kali muncul, bahkan mungkin hampir setiap wanita pernah mengalaminya. Karena itu, kebanyakan kita menganggap remeh dan wajar masalah keputihan ini. Padahal, ada jenis keputihan yang dapat mengakibatkan infertilitas, bahkan keputihan juga bisa menjadi indikator dari kanker serviks (kanker mulut rahim).
Macam Kategori Keputihan:
Keputihan dapat dibedakan menajdi 2 jenis, yaitu:
1. Keputihan yang bersifat Fisiologis (normal).
2. Keputihan yang bersifat Patologis (karena penyakit).
Oleh karena itu, sebenarnya masalah keputihan ini tidak dapat dianggap remeh.

Kenali Ciri Keputihan.
  • Keputihan Normal.
Keputihan yang digolongkan dalam kategori normal adalah keputihan yang terjadi pada masa subur, yaitu pada pertengahan siklus menstruasi. Selain pada masa subur, keputihan yang bersifat normal juga biasa terjadi pada saat menjelang dan sesudah menstruasi.




Keputihan yang normal ini mempunyai ciri:
1. Lendirnya bening.
2. Bersifat Encer.
3. Membenang.
4. Tidak berbau.
5. Tidak menimbulkan rasa gatal.

Untuk keputihan seperti ciri di atas tidak membahayakan.
Keputihan pada masa subur adalah lendir alat vital yang wajar keluar dan tidak berbahaya, begitu juga keputihan ketika menjelang dan sesudah menstruasi, lendir rahim yang terkadang berwarna agak keruh tidak perlu dikhawatirkan.

  • Keputihan Karena Penyakit.
Sedangkan untuk keputihan patologis atau bersifat penyakit, disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah:
1. Jamur.
2. Protozoa.
3. Bakteri.
4. Karena gejala penyakit kelamin seperti gonore, klamidia atau sifilis.

Dari berbagai penyebab itu, ciri dari keputihannya pun berbeda pula.
Keputihan yang disebabkan oleh jamur biasanya menyebabkan gatal, warnanya putih susu atau seperti santan.
Untuk keputihan yang disebabkan bakteri, warna lendir biasanya putih kekuningan dan baunya khas, seperti telur busuk.

Keputihan yang disebabkan oleh protozoa biasanya lendir lebih kental, warnanya kuning kehijauan, menimbulkan rasa panas dan gatal.
Sedangkan keputihan yang merupakan gejala dari penyakit kelamin, lendir biasanya berupa nanah serta menimbulkan gatal.
Yang paling mudah, ketika keputihan menimbulkan rasa gatal, berbau dan berwarna, itu merupakan indikasi keputihan yang harus diperhatikan.

Bisa Menyebabkan Kemandulan.
Ketika sudah mengalami keputihan dengan ciri keputihan yang berbahaya, sangat disarankan untuk langsung memeriksakan diri ke dokter.
Langkah awal yang bsia diambil adalah dengan membersihkan organ kewanitaan, lalu keringkan, baru setelah itu konsultasikan keadaan tersebut dengan dokter Anda.

Karena jika dibiarkan terus, akan memberikan efek negatif.
Jika keputihan yang disebabkan oleh infeksi atas penyakit kelamin, jika dibiarkan, infeksi ini akan menghambat dan merusak organ reproduksi bagian dalam.
Hal ini bisa menyebabkan radang panggul atau bisa menyebabkan abses atau gumpalan nanah di dalam panggul. Dan jika sudah parah, maka dapat menyebabkan kemandulan (infertilitas).

Pentingnya Menjaga Kebersihan Organ Vital.
Terkadang pada kasus keputihan yang sudah parah, akan menimbulkan rasa nyeri. Bahkan keputihan yang disebabkan nyeri ini bisa jadi gejala awal dari kanker serviks (kanker mulut rahim), karena gejala awal kanker serviks biasanya juga disertai dengan darah. Bisa juga disertai dengan pendarahan setelah hubungan intim.

Pencegahan dan Perawatan.
Karena itu, disarankan agar melakukan langkah pencegahan dan perawatan.
Agar tidak menyebabkan bakteri dan jamur (yang menyebabkan keputihan), jangan biarkan organ intim dalam keadaan lembab. Setelah buang air, usahakan mengeringkan organ kewanitaan. Selain itu, saat di kamar mandi umum, usahakan jangan menggunakan air yang sudah menggenang untuk membasuh organ kewanitaan.

Gunakanlah air yang mengalir atau bawa sendiri air bersih untuk membasuh (misal air botol mineral).
Selain itu, pilih bahan celana dalam yang mudah menyerap keringat dan hindari memngenakan celana yang terlalu ketat, karena hal tersebut akan membuat organ kewanitaan lembab dan menyebabkan keputihan.

Untuk menghindari diri dari infeksi organ dalam dan kanker, dianjurkan untuk rutin melakukan papsmear bagi wnaita yang sudah menikah.

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment