Showing posts with label Diabetes. Show all posts
Showing posts with label Diabetes. Show all posts

Warning WHO Diabetes Indonesia

Posted by Unknown on Thursday, 14 November 2013

Warning WHO mengenai akan terjadinya peningkatan angka penderita diabetes di Indonesia ditanggapi serius oleh Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia).

Bertepatan dengan World Diabetes Day yang jatuh 14 November kemarin, Persadia sepakat melakukan pencegahan. Salah satunya, menganjurkan pemberian insulin sejak dini bagi penderita diabetes.


Ketua Persadia cabang Surabaya Prof Dr dr Agung Pranoto Msc SpPD K-EMD menjelaskan, diabetes merupakan salah satu sillent killer di Indonesia. Sebab, penderita umumnya baru menyadari setelah terlambat. Karena itu, diperlukan deteksi serta pemberian insulin sejak dini untuk mencegah berbagai komplikasi yang ditimbulkan diabetes.

Menurut Agung, pemberian insulin adalah salah satu cara untuk menurunkan angka kematian karena diabetes. Dia menambahkan, jika dulu hanya menggunakan obat oral, saat ini penderita diabetes harus diberi insulin sedini mungkin. "Saat ini penderita wajib diberikan insulin. Apalagi yang sudah tipe satu," ujarnya kemarin (14/11).

Agung menuturkan, bagi penderita diabetes tipe satu, insulin adalah penyelamat. Namun, bagi penderita diabetes tipe dua, pemberian insulin bersifat relatif. Artinya, insuli akan diberikan jika mereka memang membutuhkannya.

Diabetes, menurut Agung, terbagi menjadi empat. Yakni, diabetes tipe satu yang umumnya diderita anak dan remaja. Setelah penyakitnya diketahui, mereka harus langsung menggunakan insulin. Sebab, pankreas sangat sedikit, bahkan sama sekali tidak menghasilkan hormon insulin.

Diabetes yang kedua adalah tipe yang pada umumnya terjadi kepada orang dewasa. Cirinya terjadi secara perlahan dan tanpa gejala yang signifikan. Namun, secara bertahap penyakitnya akan bertambah parah.

Yang ketiga adalah tipe diabetes yang disebabkan rusaknya kelenjar pankreas lantaran bahan kimia dan obat-obatan. Yang terakhir, diabetes gestasional, hanya terjadi pada saat kehamilan.

Senada dengan Agung, ahli diabetes dari RSUD dr Soetomo Dr dr Ari Sutjahjo SpPD K-EMG mengungkapkan bahwa pasien yang dalam kurun 1-2 bulan gula darahnya belum turun wajib diberikan insulin. "Ya, kalau hampir dua bulan diberi oral belum mempan, penderita boleh dikasih insulin," jelasnya.

Menurut dia, pemberian insulin bisa dilakukan variatif bergantung pada kondisi serta sensitivitas pasien. "Sehari bisa tiga kali, bahkan ada yang sekali," terangnya.

sumber jpnn.com
Selengkapnya TentangWarning WHO Diabetes Indonesia

6 Cara untuk Mencegah Penyakit Diabetes

Posted by Unknown on Friday, 8 November 2013

Diabetes ini merupakan salah satu penyakit yang menakutkan.

Diabetes sering dikenal di Indonesia dengan nama penyakit kencing manis, karena diabetes berhubungan dengan gula darah.

Diabetes sendiri merupakan peyakit yang tidak bisa disembuhkan secara total, sehinga sebelum terkena penyakit diabetes, alangkah baiknya jika kita mengetahui cara untuk mencegah penyakit ini.

"Jika anda berpikir bahwa diabetes hanya beresiko bagi orang lanjut usia, anda lebih baik berpikir dua kali. Diabetes dapat menyerang individu dari segala usia. Untuk mencegah diabetes, saya akan memberikan anda beberapa tips sederhana," kata ahli gizi dan diabetes educator, Dr. Sunita Pathania, seperti yang dilansir laman Times of India.


Berikut ini 6 Cara untuk Mencegah Penyakit Diabetes:


1. Berolahraga secara teratur

Faktor utama dari diabetes adalah naiknya kadar gula darah. Hal ini umumnya disebabkan oleh metabolisme tubuh yang rendah, sehingga terjadi peningkatan kadar glukosa dalam tubuh. Oleh karena itu, rajinlah berolahraga untuk meningkatkan metabolisme tubuh.

2. Makanan kaya serat

Sayuran berdaun hijau sangat kaya akan serat. Makanan berserat tinggi membantu tubuh melepas glukosa secara perlahan, yang pada gilirannya akan mencegah peningkatan kadar glukosa darah

3. Hindari lemak trans

Banyak penelitian menyebutkan bahwa makanan yang mengandung lemak trans (lemak buatan manusia yang diolah dengan cara memadatkan minyak cair, biasanya minyak sayur dengan gas hidrogen yang dikenal dengan proses hidrogenisasi), seperti burger dan kentang goreng dapat menyebabkan diabetes. Selain itu, kandungan kadar lemak trans yang tinggi dalam tubuh juga dapat menyebabkan masalah jantung.

4. Hindari karbohidrat olahan

Karbohidrat olahan sering ditemukan dalam makanan manis, seperti permen dan sereal kering, yang mendorong kenaikan berat badan. Nah, kenaikan berat badan itulah yang pada akhirnya menyebabkan diabetes

5. Jangan terlalu sering minum teh atau kopi

Orang yang minum lebih dari empat cangkir kopi atau teh setiap hari memiliki risiko menderita diabetes. Oleh karena itu, jagalah asupan kinsumsi teh dan kopi anda.

6. Sarapan Setiap Pagi

Tidak peduli seberapa sibuk anda, jangan lupa untuk sarapan setiap hari, karena membantu mengurangi risiko terkena diabetes. Makan sarapan yang sehat tidak hanya membantu untuk mengontrol nafsu makan anda, tetapi juga membantu untuk mengontrol konsumsi kalori anda dan juga pada akhirnya dapat membantu mencegah berat badan.

sumber:
jpnn.com
Selengkapnya Tentang6 Cara untuk Mencegah Penyakit Diabetes

Akibat Banyak Makan Makanan Manis Selain Diabetes

Posted by Unknown on Sunday, 3 November 2013

Kabar buruk bagi para pecinta makanan manis. Sebab baru-baru ini sebuah studi dari Jerman menemukan bahwa terlalu banyak mengkonsumsi makanan manis bisa membuat seseorang menjadi pelupa.


Dengan kata lain peneliti menemukan bahwa orang-orang yang kadar gula dalam darahnya tinggi lebih beresiko mengalami masalah daya ingat. Untuk itu menjaga agar kadar gula dalam darah tetap rendah dapat berpengaruh positif terhadap otak.

Kesimpulan tersebut diperoleh setelah peneliti mengamati 141 orang dengan usia rata-rata 63 tahun yang tidak mengidap diabetes maupun pre-diabetes. Partisipan yang kelebihan berat badan, mengonsumsi lebih dari 3,5 gelas alkohol perhari serta yang mengalami masalah daya ingat dikesampingkan terlebih dulu sebelum studi dimulai.

Kemudian kemampuan daya ingat partisipan dites berikut kadar glukosa dalam darahnya. Scan otak juga dilakukan terhadap partisipan untuk mengetahui ukuran hipokampusnya atau bagian dari otak besar yang berperan penting dalam fungsi mengingat dan navigasi.

Ternyata partisipan yang kadar gula dalam darahnya paling rendah memiliki skor lebih bagus dalam tes daya ingat, dimana setiap partisipan diminta mengingat sebuah daftar berisi 15 kata yang dibacakan peneliti.

Sedangkan partisipan yang kadar gula dalam darahnya paling tinggi tidak mampu mengingat daftar kata tersebut 30 menit setelah mendengarkannya.

Dan satu fakta penting lain yang ditemukan peneliti adalah pada partisipan dengan kadar gula darah tertinggi terjadi peningkatan penanda kontrol glukosa jangka panjang yang disebut HbA1c sebesar tujuh mmol/mol untuk setiap dua kata yang tak dapat diingat partisipan.

"Temuan ini menunjukkan bahkan pada orang-orang yang range kadar gula darahnya normal, upaya untuk menurunkan kadar gula darah tersebut merupakan strategi jitu untuk mencegah masalah daya ingat maupun penurunan kognitif seiring dengan pertambahan usia mereka," kata peneliti dari Charite University Hospital, Berlin, Dr. Agnes Floel, seperti dilansir laman Daily Mail.

"Namun strategi lain seperti mengurangi asupan kalori dan meningkatkan aktivitas fisik tampaknya masih harus dikaji kembali," pungkasnya.

sumber:
jpnn.com
Selengkapnya TentangAkibat Banyak Makan Makanan Manis Selain Diabetes

Tidur Siang Hari Beresiko Sakit Diabetes

Posted by Unknown on Sunday, 20 October 2013

Siapa yang tidak suka tidur siang di tengah jam kerja yang padat.

Banyak studi yang sepakat jika tidur siang dapat meningkatkan kreativitas dan produktivitas seseorang. Walaupun begitu, sebuah studi baru menemukan jika tidur siang juga menambah risiko sakit gula.


Hal ini didasarkan pada pengamatan tim peneliti dari Huazhong University of Science and Technology, China terhadap 27.009 pria dan wanita China berusia 45 tahun ke atas, dimana masyarakatnya diketahui sering tidur pasca jam makan siang, dan telah dipastikan bahwa hampir 70 persen partisipan mengaku mereka rutin tidur di sore hari.

Kemudian peneliti mengecek kondisi kesehatan partisipan dengan melakukan sebuah tes yang disebut impaired fasting plasma glucose. Tes ini bermaksud mengetahui apakah kadar gula di dalam darah partisipan terlalu tinggi atau tidak, dan kondisi ini dapat dijadikan sebagai sebuah gejala peringatan jika diabetes tipe 2 siap menyerang orang yang bersangkutan.

Resiko Sakit Diabetes

Selain risiko diabetes, pria dan wanita yang rutin tidur siang juga lebih cenderung memiliki tekanan darah dan kolesterol lebih tinggi dibandingkan orang-orang terus terjaga di siang hari. Jumlahnya pun mencapai 40 persen. Padahal partisipan yang tidak suka tidur siang dan diketahui mengalami hipertensi hanyalah sebanyak 33 persen.

24 persen partisipan yang suka tidur siang juga diketahui memiliki kadar kolesterol tinggi, dibandingkan partisipan yang jarang tidur siang tapi mempunyai kolesterol tinggi yang hanya sebanyak 19 persen.

Namun peneliti menekankan penyebab utama meningkatnya risiko diabetes pada orang-orang yang rutin tidur siang sebenarnya terletak pada durasi tidurnya. Mereka yang tidur selama setengah jam atau 30 menit ke atas cenderung mengalami gejala awal diabetes dibandingkan mereka yang tidur kurang dari itu.

Peneliti menduga alasan utama di balik hal ini semata hanya karena orang-orang yang kerap tidur siang jarang berolahraga. Tapi di sisi lain, peneliti juga percaya jika tidur siang dianggap dapat mengganggu jam biologis dan memapari organ-organ tubuh orang yang rutin melakukannya dengan hormon stres atau kortisol yang kadarnya tinggi.

"Tidur siang, terutama pada lansia sebenarnya dapat bermanfaat bagi pergerakan mereka di siang hari, juga demi kesehatan mentalnya. Namun ada sejumlah fakta yang membuktikan ini juga bisa jadi faktor risiko morbiditas (mudah jatuh sakit) dan mortalitas (kematian)," kata peneliti, seperti dilansir laman Daily Mail, Sabtu (19/10).

Namun studi yang dipublikasikan dalam jurnal Sleep Science ini dibantah oleh Dr. Matthew Hobbs, kepala riset Diabetes UK. Dr. Hobbs mengatakan tidur siang tak terbukti menyebabkan diabetes.

"Cara terbaik untuk mengurangi risiko diabetes tipe 2 hanyalah mempertahankan berat badan yang ideal dengan pola makan yang sehat dan seimbang serta aktif berolahraga," pungkasnya.

sumber:
jawapos.com
Selengkapnya TentangTidur Siang Hari Beresiko Sakit Diabetes

3 Buah Bisa Kurangi Risiko Diabetes

Posted by Unknown on Tuesday, 8 October 2013

Guna mencegah atau menurunkan risiko penyakit, pola makan atau konsumsi buah dan sayuran tertentu peranannya tak dapat diabaikan begitu saja.

Salah satunya ditunjukkan sebuah studi baru dari Inggris yang menemukan konsumsi bluberi, apel, dan anggur ekstra dipastikan dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2.


Studi yang dipublikasikan dalam British Medical Journal, bluberi dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga 26 persen.

Hal ini disimpulkan tim peneliti gabungan dari UK, Amerika Serikat dan Singapura setelah mengamati pola makan 187.382 orang Amerika. Dan tercatat 6,5 persen partisipan (12.198 orang) didiagnosis mengidap diabetes tipe 2.

Setelah itu, peneliti menggunakan kuesioner frekuensi makanan untuk mengamati partisipan setiap empat tahun sekali, termasuk menanyakan rata-rata porsi partisipan saat mengonsumsi buah-buahan.

Buah yang diamati dalam studi ini yakni anggur atau raisin, buah persik, plum atau aprikot, buah prem, pisang, cantaloupe (melon jingga), apel atau buah pir, jeruk, jeruk bali, stroberi dan bluberi.

Dari analisis diperoleh fakta bahwa tiga porsi bluberi, anggur atau raisin, dan apel atau buah pir per minggu terbukti dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 pada partisipan secara signifikan. Namun peneliti mengutarakan jika seluruh buah yang mereka amati memang dapat menurunkan risiko sakit gula, hanya saja ketiga buah di atas terlihat paling efektif.

Peneliti menduga hal ini karena buah-buahan tersebut mengandung antosioanin, yang sebelumnya diketahui dapat meningkatkan penyerapan glukosa pada tikus, disamping kandungan polifenol alaminya.

Kendati begitu, saat peneliti mengamati efek konsumsi jus buah, mereka hanya menemukan sedikit penurunan risiko diabetes tipe 2. Peneliti pun menyimpulkan bahwa mengganti konsumsi jus buah harian dengan buah saja dapat memberikan manfaat kesehatan yang lebih besar.

Jadi misalnya mengganti jus buah dengan konsumsi bluberi dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga 33 persen, sedangkan anggur dan raisin 19 persen, dan apel atau buah pir sampai 13 persen. Bahkan mengganti jus buah dengan kombinasi ketiganya bisa menurunkan risiko diabetes hingga tujuh persen.

Manfaat yang sama juga diperoleh jika jus buah diganti dengan konsumsi jeruk, buah persik, plum dan aprikot.

"Umumnya jus buah mengandung lebih sedikit senyawa penting daripada buah utuh. Proses memblender jus juga merusak manfaat buah dan hanya meninggalkan cairan yang terserap lebih cepat. Akibatnya gula darah dan kadar insulin meningkat karena cairan itu mengandung gula," kata peneliti yang juga asisten profesor dari Harvard School of Public Health, Qi Sun, seperti dilansir laman BBC News, Senin (7/10).

"Untuk itu cobalah meminimalisir risiko diabetes tipe 2 sebanyak mungkin dengan mengurangi konsumsi jus buah dan sebaliknya meningkatkan konsumsi buah utuh," pungkasnya.

sumber:
jawa pos.
Selengkapnya Tentang3 Buah Bisa Kurangi Risiko Diabetes