Virus ini bisa menyerang siapa saja melalui beberapa media penularan seperti cairan darah, sperma, vagina, serta ASI. Bila tak diketahui, HIV bisa berkembang menjadi AIDS (Acquired Immune-Deficiency Syndrome).
Sayangnya, tidak seperti penyakit lain, infeksi HIV tidak langsung menunjukkan gejala. "Biasanya dibutuhkan waktu 5 tahun sampai akhirnya gejala HIV bisa terlihat.
Pada tahap ini HIV sudah menjadi AIDS dan harus diberi penanganan segera," kata Humas Persatuan Anggota Muda Obstetri dan Ginekologi (PAOGI), Ulul Albab, dalam seminar Lindungi Generasi Muda dari HIV/AIDS.
AIDS sendiri merupakan kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya kekebalan tubuh dalam melawan infeksi HIV. Berikut ini beberapa gejala AIDS yang dialami usia dewasa dan anak berdasarkan informasi dari Komisi Penanggulangan AIDS Nasional.
- Dewasa
Gejala mayor :- Kehilangan 10 persen berat selama lebih dari 1 bulan tanpa sebab
- Diare lebih dari satu bulan
- Demam lebih dari satu bulan, baik konstan atau datang-pergi
- Batuk kering yang tak kunjung sembuh
- Kulit gatal di seluruh tubuh
- Herpes Zoster yang tak kunjung sembuh
- Terinfeksi jamur yang mengakibatkan ruam pada mulut, lidah, atau tenggorokan
- Pembengkakan kelenjar di leher, ketiak, atau selangkangan, dengan atau tanpa infeksi aktif.
-Anak
Gejala mayor :- Berat badan rendah, atau pertumbuhan lambat
- Diare berat selama lebih dari 14 hari lebih
- Demam selama lebih dari satu bulan
- Kulit gatal di seluruh tubuh
- Pembengkakan kelenjar di leher, ketiak, atau selangkangan
- Bintik putih akibat jamur di dalam mulut, lidah, atau tenggorokan
- Infeksi pada telinga, tenggorokan, atau organ lainnya
- Batuk yang tidak kunjung sembuh
Bila gejala ini ditemukan sebaiknya segera dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani terapi. Termasuk di antaranya penggunaan anti retroviral virus (ARV), untuk mengendalikan HIV di dalam tubuh.
(Rosmha Widiyani – kompas.com)
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment