Banyak cara bisa dilakukan wanita guna memperbesar peluangnya untuk hamil.
Salah satunya dengan tidur selama tujuh sampai delapan jam setiap malam dan bangun tidur dalam waktu yang sama setiap hari.
Para peneliti percaya jumlah waktu tidur mengubah kadar hormon tertentu yang mempengaruhi kesuburan.
Mereka juga menduga kebiasaan tidur wanita juga terkait dengan gaya hidup, termasuk diet dan olaharaga yang akan mempengaruhi kemampuannya bereproduksi.
Pada sebuah penelitian terhadap 656 wanita yang mempunyai bayi tabung, peneliti menemukan wanita yang tidur tujuh sampai delapan jam tidur malam, 25 persen lebih mungkin hamil dibanding mereka yang tidur selama sembilan jam atau lebih.
Mereka yang tidur tujuh sampai delapan jam juga 15 persen lebih mungkin hamil ketimbang wanita yang tidur kurang dair tujuh jam.
Jika wanita ingin mencoba mengandung, peneliti menyarankan mereka untuk mulai tidur tujuh sampai delapan jam pada tiga pekan sebelumnya. Tidak hanya kehamilan, banyak ahli menyarankan orang untuk tidur tujuh sampai delapan jam untuk mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan demensia.
"Wanita yang melakukan IVF dan memiliki waktu tidur tujuh sampai delapan jam, 53 persen lebih mungkin untuk hamil. Kemungkinannya turun jadi 43 persen bagi mereka yang tidur sembilan jam atau lebih dan yang tidur kurang dari enam jam, kemungkinannya 46 persen," kata peneliti dari Inje University, Korea Selatan, Dr Daniel Park, seperti dilansir laman Daily Mail, Sabtu (26/10).
"Jumlah waktu tidur yang berlebihan, yaitu lebih dari delapan jam juga punya efek buruk pada kesuburan. Heavy sleepers mungkin memiliki gaya hidup tidak teratur, bangun terlambat, melewatkan saraoan, dan tidur terlalu larut. Ini semua mempengaruhi kesuburan mereka," kata Dr Park.
Menurut Dr Hyan Shim dari klinik kesuburan di Hwasung, Korea Selatan, terlalu banyak tidur bisa meningkatkan kadar hormon prolaktin yang diketahui bisa mengganggu kesuburan.
Sedangkan wanita yang terlalu sedikit tidur cenderung memiliki hormon stres seperti kortisol yang memiliki efek negatif pada organ reproduksi.
sumber:
jpnn.com
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment