5 Produk Bisa Mengganggu Kesehatan Miss V
1. ‘Mainan’ Untuk Bercinta.
Kebanyakan produk sex toys dibuat dari bahan PVC (Polyvinyl Chloride), bahkan sebagian mengandung campuran kimia phthalates. Kedua bahan ini sangat berbahaya, karena langsung kontak dengan area-area sensitif.
Faktanya, penggunaan sex toys, dari mulai vibrator, sampai dengan kondom berbentuk cincin dengan gerigi, memang bisa membuat foreplay lebih hot, tapi penggunaan yang tidak benar dan terus-menerus justru dapat mengakibatkan masalah kesehatan seksual, bahkan penyakit menular.
Jika alat tersebut digunakan secara bersama-sama, akan ada kontaminasi bakteri yang dapat ditularkan lewat alat tersebut. Belum lagi, jika tak hati-hati, mainan seks ini dapat menyebabkan perdarahan atau iritasi pada lapisan vagina yang akan memudahkan bakteri bahkan virus penyakit seksual lainnya masuk ke dalam tubuh. Termasuk jika sex toys tak dibersihkan secara benar.
2. Pembersih Miss V.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa produk pembersih vagina justru bisa berakibat infeksi bakteri. Dr. Michael Zinaman, ginekolog St. Elizabeth’s Medical Center di Boston melakukan penelitian dengan mengamati 141 perempuan di Los Angeles. Hasilnya, 66 persen perempuan mengaku mencuci, mengoleskan, atau bahkan memasukkan lubrikan yang dijual bebas di pasaran, selain pembalut.
Sementara, sekitar 45 persen diketahui menggunakan produk yang mengandung cuka dan garam. Sekitar 17 persen memakai produk yang menggunakan campuran petroleum jelly serta 13 persen menggunakan minyak.
Berdasarkan tes di laboratorium, perempuan yang menggunakan produk pembersih vagina tanpa memasukkannya ke vagina seperti minyak lebih berisiko memiliki infeksi bakteri dan jamur. Menurut peneliti peningkatan risiko ini disebabkan oleh perubahan pH internal dan mikroba baik dalam vagina.
Pada dasarnya, vagina yang sehat mampu membersihkan dirinya sendiri, produk pembersih vagina justru akan merusak keseimbangan pH dan bakteri baik yang ada di dalamnya. Hindari mencuci berlebihan, douching, atau menggunakan sabun. Hanya bilas vagina bagian luar dengan air hangat.
3. Lubrikan.
Lubrikan atau pelumas ini biasanya digunakan saat vagina dalam kondisi kering yang terjadi karena penurunan kadar hormon estrogen. Penurunan hormon ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, misalnya, stres dan konsumsi obat kontrasepsi. Untuk membantu mengurangi rasa nyeri saat bercinta dan membuat aktivitas ini tetap menyenangkan, penggunaan lubrikan memang sangat membantu.
Namun di lain sisi, menurut Jennifer Mills, dokter kandungan Touro Infirmasry, New Orleans, cairan pelumas buatan sulit dibersihkan dengan air, sehingga akan menempel berhari-hari baik di kulit Mr.P maupun di permukaan Ms. V.
Inilah yang bisa memicu perkembangan bakteri dan iritasi. Karena itu, ada baiknya teliti sebelum membeli. Pelumas berbahan dasar air paling aman digunakan, tapi bukan berarti bebas iritasi. Perhatikan label saat membeli, hindari yang mengandung propylene glycol atauchlorhexidine.
4. Pewarna rambut.
Ada kalanya berbagai cara dilakukan untuk memberi kejutan pada pasangan, termasuk dengan mewarnai rambut di area Miss V. Cara ini berisiko menimbulkan iritasi dan gangguan kulit lain pada organ kewanitaan. Menurut Dr. Jennifer Gunter ahli penyakit kelamin dari Kaiser Permanente, San Fransisco, bahan kimia yang ada dalam produk pewarna rambut bisa mengakibatkan area kewanitaan iritasi.
5. Pembalut dengan parfum.
Selain kenyamanan, perhatikan juga zat-zat yang terkandung dalam pembalut. Pemberian pewangi, pewarna, pelembut dan sebagainya bisa menimbulkan efek negatif pada tubuh. Sebab, tidak semua perempuan bisa tahan zat-zat tersebut.
Bagi yang berbakat alergi, pewangi pada pembalut dapat menjadi salah satu sumber alergi maupun iritasi yang bisa berlanjut menjadi keputihan, radang atau bahkan infeksi.
Seorang profesor klinis ob-gyn di Yale University School of Medicine, Mary Jane Minkin, MD menyatakan bahwa, bahan kimia yang dapat mengubah aroma Miss V berpotensi mengganggu keseimbangan ph di Miss V.
Dan memicu pertumbuhan bakteri jahat. Itulah sebabnya produk pantyliner, tisue basah, dan produk lain yang mengandung wewangian dapat meningkatkan risiko infeksi jika digunakan terlalu sering pada Miss V.
sumber:
chicmagz.com
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment