Selama berabad-abad, penyakit raja singa atau yang dikenal dengan sifilis telah menginfeksi jutaan manusia dan menjadi masalah global.
Hingga saat ini para ilmuwan masih penasaran asal muasal penyakit ini.
Salah satu teori menyebutkan awal mula penyebaran penyakit ini berhubungan dengan pelayaran Christhoper Colombus untuk menemukan benua baru. Menurut teori ini, awalnya para awak Colombus membawa sifilis dari benua Amerika dalam pelayaran pulang ke Eropa tahun 1492.
Tidak berapa lama kemudian, epidemi sifilis pertama di dunia dilaporkan pada tahun 1495 pada masa invasi Prancis ke sebuah kota di Italia, Naples. Meski begitu, beberapa kalangan meragukan teori ini.
Kalangan yang meragukan teori tersebut mengklaim sifilis sudah ada di Eropa sebelum Colombus melakukan pelayaran ke Amerika. Hanya saja sampai tahun 1495 penyakit ini masih belum bisa dibedakan dengan lepra alias kusta.
Sifilis, penyakit menular seksual yang merusak jantung, otak, mata dan tulang, dan bahkan memicu kematian bila tidak diobati. Pertama kali muncul dalam catatan sejarah di tahun 1496 yang ditulis oleh Joseph Grunpeck. Istilah sifilis sendiri pertama kali dipakai oleh Giolamo Fracastoro pada tahun 1530.
Sebelum menggunakan nama tersebut, sifilis dikenal dengan banyak nama. Di beberapa negara, penyakit ini diberi nama sesuai dengan negara yang menjadi musuhnya pada masa tersebut. Misalnya orang Italia menyebutnya sebagai French Disease, orang Jepang menyebutnya Portuguese Disease, orang Turki menyebutnya French Disease atau Christian Disease, dan orang Persia menyebutnya Turk Evil.
"Penyebutan ini mencerminkan fakta bahwa orang-orang ingin cuci tangan dari tanggungjawab atas penyebaran penyakit yang begitu cepat ini," kata Ismael Maatouk and Roy Moutran dalam laporannya di Journal of Sexual Medicine, seperti dilansir laman Live Science, Kamis (14/11).
Saat ini, sifilis mudah sekali diobati dengan antibiotik yang sesuai. Namun, penyakit ini juga masih menjadi ancaman global dengan sekitar 12 juta orang yang terinfeksi setiap tahunnya, sebagian besar karena perilaku seksual yang tidak aman.
sumber
jpnn.com
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment